PENGGUNAAN GOOLE FORM UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MASA COVID-19
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS XI TKR SMK PUI CIKIJING
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
JAJANG PURWANTO, S.T
PERGURUAN PERSATUAN UMMAT ISLAM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERSATUAN UMMAT ISLAM
SMK PUI CIKIJING 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN GOOLE FORM UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MASA COVID-19
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
KELAS XI TKR SMK PUI CIKIJING
Diajukan oleh.
Jajang Purwanto, S.T.
Disetujui dan disahkan oleh.
Kepala SMK PUI Cikijing
Aang Rohani, S.T
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas Mengunakan google form untuk meningkatkan hasil belajar masa covid-19 mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XI TKR SMK PUI Cikijing.
Penyusunan PTK ini berangkat dari permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran luring dimana tempat penulis bekerja. Penulis melihat bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran luring banyak sekali masalah yang perlu dikaji, diteliti dan ditemukan solusinya. Terutama yang terkait dengan keaktifan siswa dalam belajar. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
- Bapak Aang Rohani, T. Selaku Kepala SMK PUI Cikijing, yang memberikan dukungan dalam proses penelitian ini.
- Dewan guru SMK PUI Cikijing yang selalu memotifasi dalam proses penyusunan PTK ini.
- Siswa/siswi kelas XI Teknik kendaraan ringan.
Akhirnya dengan segala kekuatan dan pengharapan semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal’alamin.
Cikijing, O kt o ber 2021
Penulis,
Jajang Purwanto, S.T
DAFTAR ISI
Cover
Pengesahan............................................................................................................................. ii
Kata pengantar....................................................................................................................... iii
- Latar Belakang........................................................................................................... 1
- Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
- Tujuan Penelitian........................................................................................................ 2
- Manfaat Penelitian..................................................................................................... 2
- Google Form.............................................................................................................. 4
- Pembelajaran.............................................................................................................. 4
- Media Pembelajaran................................................................................................... 5
- Kerangka Berfikir....................................................................................................... 7
- Hipotesis Penelitian.................................................................................................... 7
- Setting Penelitian....................................................................................................... 8
- Prosedur Penelitian..................................................................................................... 8
- Teknik Pengumpulan Data......................................................................................... 10
- Teknik Analisis Data.................................................................................................. 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Hasil Penelitian........................................................................................................ ``13
- Pembahasan................................................................................................................ 22
- Kesimpulan................................................................................................................ 24
- Saran.......................................................................................................................... 24
DAPTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing pada pembelajaran Produk kreatif dan kewirausahaan, penulis menemukan indikasi adanya berbagai macam masalah. Masalah tersebut salah satunya kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran Proses kerja pembuatan produk barang dan jasa, mereka sangat jenuh dengan pembelajaran daring karena dengan membaca, menyimak, mencatat, observasi dan mempraktekan. Materi ini yang seharusnya dipraktekan, meskipin banyak reperensi atau tutorial dari aplikasi youtube tetapi pada kenyataannya mereka perlu pengarahan dan bimbingan serta interaksi secara langsung dari guru.
Kurangnya variasi media yang digunakan dalam pembelajaran untuk memahamkan materi kepada peserta didik masa covid dapat mempengaruhi terhadap proses kerja pembuatan produk. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memilih media yang tepat. Hal ini disebabkan karena banyaknya jenis media dan tidak semua media dapat digunakan untuk memahamkan semua materi pembelajaran. Media sendiri dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu:
- Menggunakan media audio yang berhubungan dengan indera pendengaran,
- Menggunakan media visual yang behubungan dengan indera pengelihatan,
- Menggunakan media audio visual yang erat kaitannya dengan indra pendengaran dan pengelihatan.
Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Jalinus dan Ambiyar, 2016:2). Media merupakan alat untuk mempermudah seorang guru agar proses pembelajaran berjalan efektif dan dapat
mewujudkan tujuan Pendidikan (satrianawati, 2018:7). Penggunaan media dan sumber belajar yang tepat akan memberikan sumbangan positif terhadap keefektifan pembelajaran. Media visual berupa Goole Form diharpakan mampu memudahkan pemahaman peserta didik pada model daring. peserta didik yang mengalami hasil belajar proses kerja pembuatan produk rendah khususnya dalam mempraktikannya akan lebih sering mendapat kuis berupa macam-macam proses pkerja pembuatan produk Hal tersebut bermaksud agar peserta didik lebih jelas dalam pembuatan proses produksi produk. Dengan adanya Tindakan menggunakan google form sebagai media belajar daring diharapkan membawa hasil belajar peserta didik akan meningkat karena penyajian materi pelajaran yang dibentuk dengan google form lebih memberikan efisien pada era covid ini. Permasalahan tersebut menjadikan penulis tertarik untuk meneliti tentang “Menggunakan Goole Form Untuk Peningkatan Hasil Belajar Masa Covid-19 Kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan goole form untuk meningkatkan hasil belajar selama masa covid- 19 kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Proses kerja pembuatan produk kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaatsebagai berikut:
- Bagi guru
- Dapat menambah pengetahuan guru mengenai penggunaan goole form untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran proses kerja pembuatan produk
- Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran terutama pada mata pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan khususnya pada proses kerja pembuata produk.
- Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan pemanfaatan media dalam upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
- Sebagai masukan dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik pada proses kerja pembuatan produk.
- Memperoleh pengalaman baru dalam penggunaan goole form sebagi alternatif dalam pembelajaran
- Bagi peserta didik
- Media google form ini dapat membantu dan mempermudah peserta didik dalam memahami proses kerja pembuatan produk dengan cara yang menarik.
- Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik proses kerja pembuatan produk
- Mudah diakses dan tidak boros kuota seperti media vidio audio visual.
- Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran proses kerja pembuatan produk.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Google form
Seperti dikutip dari wikipedia Google Formulir adalah perangkat lunak administrasi survei yang disertakan sebagai bagian dari rangkaian Penyunting Google Dokumen berbasis web gratis yang ditawarkan oleh Google.[1] Formulir menampilkan semua fitur berbagi yang ditemukandi Dokumen, Spreadsheet, dan Slide.
Menurut Rahardja (2018) platform ini umumnya dimanfaatkan untuk mengisi data yang mudah dan efektif. Menambahkan fitur dari Google Form sangat mudah dan ramah diakses oleh pengguna dalam hal ini peserta didik. Begitu juga menurut Batubara (2016) Penggunaan Google Form sebagai alat penilaian proses pembelajaran juga mendukung program penghematan kertas sebagai wujud peduli lingkungan. Selain itu, tenaga dan waktu yang diperlukan guru untuk menyebarkan angket dan mengolah datanya lebih hemat dan mudah.
Berdasarkan beberapa teori para ahli diatas disimpulkan bahwa penggunaan goole formulir mampu meningkatkan efektifitas sehingga diharapakn mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Pembelajaran
- Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan istilah lain dari kata pengajaran merujuk pada makna tentang hal mengajar. Pembelajaran adalah kegiatan guru yang mendorong terjadinya situasi belajar. Menurut Sugihartono, (2007: 81) pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan sengaja oleh
pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode. Setyosari (2010: 12) berpendapat bahwa “pembelajaran merupakan penyajian informasi dan aktivitas–aktivitas yang memudahkan siswa belajar mencapai tujuan khusus belajar yang diharapkan”.
Pendapat tersebut di atas dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan pendidik serta peserta didik dan mendorong terjadinya situasi belajar mengajar melibatkan komponen seperti peserta didik, pendidik, media, serta evaluasi dari tindak pembelajaran.
- Pengertian Proses kerja pembuatan produk
Produk yang akan dipilih oleh seorang wirausaha harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan serta selera masyarakat, kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan bervariasi dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan terhadap produ.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang. Dewasa ini banyak sekali produk yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberagaman produkmenjadi pemandangan sehari-hari.
C. Media Pembelajaran
- Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai penghantar informasi dari pemberi informasi kepada pihak yang menerima informasi. Media yang dijadikan alat untuk mengirim pesan atau informasi sebaiknya media tersebut dapat dipahami oleh kedua pihak
(penyampai pesan dan penerima pesan). Sadiman (2006: 6) berpendapat media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa. Rohani (2004: 3) menyatakan media sebagai segala sesuatu yang berfungsi sebagai perantara/saran/alat untuk proses kamunikasi (proses belajar mengajar).
Pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat sarana untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan kepada responden yang digunakan dalam proses komunikasi dalam proses belajar mengajar. Media yang digunakan bermacam–macam mulai dari media elektronik, media cetak, media audio visual.
- Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitaspengajaran (Sudjana, 2004), yaitu:
- Ketepatan pemilihan media dengan tujuan pembelajaran artinya media pengajaran dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Kemudahan memperoleh media, media yang diperlukan mudahdiperoleh setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
- Ketrampilan guru dalam mempergunakan media
- Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama pengajaran berlangsung.
- Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik, memilih media pendidikan dan pengajaran harus sesuai taraf berfikir peserta didik, sehingga media yang terkandung
didalamnya dapat dipahami peserta didik
D. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan seharusnya sudah sampai pada tahap pemodelan dan pembuatan prototipe namun pada kenyataanya peserta didik kelas XI TKR SMK PUI Cikijing masih belum mampu proses kerja pembuatan produk, karena masa pandemi Covid. Dengan menggunakan media google formulir ini diharapkan peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada mapel PKK khususnya proses kerja pembuatan produk sehingga peserta didik dapat melanjutkan pada materi selanjutnya.
E. Hipotesis Penilitian
Hipotesisi tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah goole form dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar PKK pada materi proses kerja pembuatan produk pada peserta didik kelas XI TKR SMK PUI Cikijing.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 112) subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Adapun subjek penelitian ini adalah kelas XI TKR 2 sejumlah 36, karena merupakan tempat di mana subjek bersekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2021.
B. Prosedur Penelitian
Menurut Arikunto (2007:16 -22), ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian Tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim yaitu:
(1) perencanaan
(2) pelaksanaan
(3) pengamatan
(4) refleksi
Adapun model dan penjelasan untuk masing – masing tahap sebagai berikut :
Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan
- Siklus 1
- Perencanaan
Dalam tahap perencanaan tindakan kelas ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyusun lembar kerja yang akan diberikan kepada peserta didik untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik di dalam mengikuti pembelajaran. Adapun meteri yang akan diajarkan pada siklus 1 adalah mengenai proses kerja pembuatan produk.
- Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat serta melakukan observasi terhadap keterlaksanaan RPP dan aktivitas peserta didik.
- Pengamatan
Tahap ini peneliti memberikan tes dan menganalisis hasil belajar.
- Refleksi
Peneliti mengolah hasil observasi terhadap keterlaksanaan RPP dan aktivitas peserta didik.
- Siklus 2
- Perencanaan
Berdasarkan refleksi dari siklus I dimana peneliti secara matang merencanakan pembelajaran dengan media goole form yang disusun dalam RPP.
- Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan RPP serta melakukan observasi terhadap keterlaksanaan RPP dan aktivitas peserta didik.
- Pengamatan
Peneliti memberikan tes dan menganalisis hasil belajar peserta didik.
- Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti mengolah hasil observasi terhadap keterlaksanaan RPP dan aktivitas peserta didik.
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian merupakan sebuah pengukuran kemampuan, dalam proses pengukuran ini tentu menggunakan instrumen penelitian agar dapat mengukur tingkat keberhasilan dengan baik dan benar. Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode (Arikunto, 2010 :126). Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Tes
Tes pemahaman konsep penjumlahan ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan peserta didik dalam proses pembuatan produk berdasarkan keunggulan dan kelemahan produk, yang kemudian dianalisis dan di ambil kesimpulan.
- Observasi
Lembar observasi digunkan sebagai instrument Ketika melakukan pengamatan (observasi) secara langsung untuk mendapatkan data yang akurat dilapangan. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi ini memuat butir ketercapaian kemampuan peserta didik saat proses pelaksanaan pembelajaran melalui media google form.
D. Teknik Analisis Data
- Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah menggunakan deskriptif kuantitatif, yang disajikan dalam grafik dan tabel. Data temuan proses
dan hasil peningkatan kemapuan penjumlahan dibawah 10 disajikan dengan angka selanjutnya dideskripsikan dan dianalisis sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan hasil dari penelitian tersebut.
Dengan demikian penarikan kesimpulan Teknik deskriptif kuantitatif yaitu didasarkan dengan melakukan pengamatan, penilaian, pencatatan, pengolahan hasil dan penarikan kesimpulan. Analisis data yang dilakukan dengan pengamataan dan penilaian melalui tes sehingga dengan nilai yang didapat oleh subyek penelitian dapat disimpulkan hasil dari tindakan yang dilakukan kepada subjek.
Untuk menggambarkan kemampuan penjumlahan peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan media kalkulator casera secara keseluruhan disajikan dengan kriteria sebagai berikut.
NP x 100%
Keterangan :
NP = persentase kemampuan proses kerja pembuatan produk peserta didik yang ingin diketahui
R = skor kemampuan peserta didik dalam memilih alat ukur
SM = skor maksimum yang disesuaikan dengan skor yang diberikan.
Nilai pencapaian yang berasal dari tes hasil belajar kemudian dapat diketahui predikat pencapaian belajarnya menggunakan tabel 1 pedoman penilaian berikut ini:
Tabel 1. Pedoman Penilaian
No |
Tingkat Penguasaan |
kategori |
1 |
87 -100 |
Sangat baik |
2 |
80 – 86 |
Baik |
3 |
75-79 |
Cukup |
4 |
55 – 74 |
Kurang |
5 |
≤ 54 |
Kurang Sekali |
Penelitian ini dikatakan berhasil jika peserta didik mencapai KKM (kriteria kelulusan minimal) yaitu 75.
Adapun untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar peserta didik dalam menjumlah angka kurang dari 10 ditentukan dengan:
Peningkatan = Nilai postest – nilai pretest
Peserta didik dikatakan memiliki kemampuan proses kerja pembuatan produk meningkat apabila nilai ketuntasan dapat dicapai dan hasil dari kegiatan tes pra tindakan dan tes pasca tindakan meningkat. Nilai tersebut adalah bentuk penilaian peserta didik sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
- Hasil Siklus I
- Perencanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan daring. Tes setelah tindakan dilakukan pada akhir siklus.
Sebelum melaksanakan Tindakan siklus I peneliti perlu mengetahui kemampuan awal peserta didik tentang pemahaman proses kerja pembuatan produk. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, maka dilakukan tes pra tindakan. Tes pra tindakan ini dilakukan pada hari rabu, 24 Agustus 2021 dengan jumlah soal tes 5 butir soal yang terdiri dari soal isian. Soal tes pra tindakan yang diberikan kepada peserta didik berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan yaitu tentang keunggulan dan kelemahan produk barang dan jasa. Hasil dari tes pra tindakan kemampuan penjumlahan peserta didik dapat dilihat dari tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2. Data Tes Hasil Pra Tindakan Kemampuan Menjumlah
No |
Subjek |
Nilai Tes Pra Tindakan |
KKM |
Kriteria |
1 |
AR |
62 |
75 |
Kurang Sekali |
2 |
AH |
76 |
75 |
Cukup |
3 |
RNS |
75 |
75 |
Cukup |
b. Pelaksanaan Siklus
Langkah – Langkah proses pembelajaran pada siklus 1 akan diperjelas sebagai berikut:
- Pertemuan Pertama Siklus I (tindakan ke-1)
Pertemuan daring pertama siklus I dilakukan pada hari Rabu, 24 Agustus 2021 dengan materi produk barang dan jasa dibawah 10. Pelaksanaan tindakan pertama pada siklus I dapat dijabarkan sebagai berikut.
- Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan menyiapkan goole form sebagai sarana pembelajaran daring. Kegiatan selanjutnya sebelum masuk materi pembelajaran, peneliti memberikan pertanyaan melalui daring. Langkah selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengerjakan proses produksi barang dan jasa.
- Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan penjelasan terhadap peserta didik tentang proses kerja pembuatan produk sesuai standar keunggulan dan kelemahan produk barang dan jasa. Peneliti menghadirkan tahapan proses kerja pembuatan produk yang kemudian peserta didik diminta praktik secara mandiri untuk membuat produk barang dan jasa sesuai tahapan yang sudah diberikan kepada peserta didik dirumah masing-masing kemudian mengirimkan hasil praktik.
c. Pengamatan Siklus 1 dan Tes Hasil Belajar
Pengamatan pada siklus 1 dilakukan utnuk mengetahui aktivitas peserta didik pada proses belajar
menggunakan pendekatan kontekstual. Pengamatan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus I digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam kemampuan dalam proses kerja pembuatan produk. Sedangkan tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemampuan kreativitas peserta didik kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing.
- Observasi siklus I
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Observasi meliputi aktivitas peserta didik ketika kegiatan daring berlangsung. Subjek AR merupakan subjek yang mudah terpecah konsentrasinya, kurang percaya diri dan memiliki prestasi akademik lebih rendah dibandingkan dengan teman sekelas lainnya. Ketika diberikan perlakuan untuk mempraktikan proses kerja pembuatan produk peserta didik seperti kebingungan. Subjek RNS memiliki konsentrasi rendah, prestasi akademik yang kurang dibandingkan temannya dan terlihat kurang minat dalam kegiatan belajar terbukti sering off cam ketika daring. Pada saat diberikan perlakuan subjek terlihat antusias untuk menggunakan goole form sebagai media pembelajaran dan terlihat memahami cara penggunaan media. Subjek AH merupakan subjek paling rajin dan mampu secara akademik, subjek dapat berkonsentrasi ketika diberikan perlakuan dan mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan terbukti selalu on cam ketika pelajaran daring.
- Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar pada siklus I dilakukan setelah tindakan selesai diberikan. Tes pasca tindakan
dilakukan pada 30 Agustus 2021. Tes hasil belajar ini dibuat berdasarkan materi yang telah diberikan pada tindakan yang sebelumnya dan seperti soal pada pra tindakan yang telah dilakukan sebelumnya yaitu, keunggulan dan kelemahan produk barang dan jasa. Hasil tes hasil belajar pada siklus pertama ini dapat dilihat pada table 3 dibawah ini:
Tabel 3. Data hasil penjumlahan (siklus I)
No |
Subjek |
Skor Hasil Tes Pasca Tindakan |
KKM |
Kriteria |
1 |
AR |
70 |
75 |
Kurang |
2 |
AH |
80 |
75 |
Baik |
3 |
RNS |
75 |
75 |
Cukup |
Tabel 3 tersebut adalah hasil dari tes pasca tindakan siklus I, kemampuan proses kerja pembuatan produk kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing, Setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai dari hasil tes pasca tindakan dimana terdapat satu subjek dengan nilai kurang dari kkm yang telah ditentukan. Subjek AR merupakan subjek dengan nilai paling rendah yaitu 70, nilai ini tetntu lebih sedikit dari kkm yang telah ditentukan oleh peneliti. Sedangkan untuk subjek AH memperoleh nilai tertinggi di atas KKM yaitu 80. Nilai ini merupakan hasil murni dari tes. Sedangkan untuk subjek RNS memperoleh nilai 75 dengan kriteria cukup pada tes pasca tindakan. Gambaran mengenai hasil belajar peserta didik mengenai proses kerja pembuatan produk.
d. Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan dengan menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil observasi dan tes pada saat tindakan siklus I. Refleksi dilakukan untuk menganalisis tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan refleksi ini yaitu keefektifan media yang diberikan, kekurangan dan kelebihan tindakan serta media dan tes hasil capaian peserta didik setelah tindakan yang diberikan. Peningkatan kemampuan proses kerja pembuiatan produk dilakukan dengan cara melihat perubahan peserta didik pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik dan dengan melihat hasil tes pra tindakan dan hasil tes pasca tindakan.
Peningkatan hasil tes penjumlahan yang terjadi pada subjek dibandingkan KKM yang telah ditentukan, hasil capaian peserta didik dalam kegiatan tes pra tindakan dan tes pasca tindakan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk satu subjek sedangkan untuk dua subjek masih dibawha KKM. Skor hasil pra tindakan, tes pasca tindakan dan peningkatan kemampuan pemahaman proses kerja pembuatan produk yang telah dilakukan pada tindakan siklus I akan dipaparkan pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4. Data peningkatan Pra tindakan dan Pasca tindakan siklus I
No |
Subjek |
Hasil Pra Tindakan |
Hasil Pasca Tindakan |
KKM |
1 |
AR |
62 |
70 |
75 |
2 |
RNS |
76 |
80 |
75 |
3 |
AH |
75 |
75 |
75 |
Tabel 4 menunjukkan peningkatan pada kemampuan proses kerja pembuatan produk setelah diberikan tindakan. Peningkatan kemampuan terjadi pada seluruh subjek yang dapat dikatakan signifikan, namun demikian masih terdapat subjek yang belum mencapai ketuntasan belejar minimal (KKM).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus I ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pelaksanakan siklus II yang akan dilaksanakan selanjutnya. Identifikasi masalah tersebut sebagai bahan pertimbangan penelitidalam menentukan pemecahan masalah tersebut dalam pelaksanaan sklus II. Namun demikian secara umum pelaksanaan siklus I sudah berjalan dengan baik. Peserta didik mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada tes hasil belajar belum optimal. Dibuktikan dengan 2 subjek belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan. Beberapa permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan dalam siklus I menjadikan pertimbangan dalam menentukan keefektifan proses pelaksanaan tindakan siklus I. Selain kendala tersebut masih terdapat peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus II akan memperhatikan permasalahan yang terjadi pada siklus I sehingga akan lebih optimal.
1. Rencana Tindakan Siklus II
Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari refleksi yang dilakukan pada siklus I. setelah adanya refleksi pada tindakan siklus I yang menemukan beberapa
kekurangan dari tindakan dilakukan pada siklus I kemudian direncakan pada tindakan siklus II ini dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan tersebut. Beberapa solusi direncanakan agar pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini berjalan dengan efektif. Perbaikan dari beberapa kekurangan kekurangan tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan kreativitas pada peserta didik. Sehingga pada pelaksanaan siklus ke II ini akan diberikan beberapa perbedaan dalam proses tindakan kepada subjek. Pada rencana tindakan siklus II ini akan dibuat beberapa perbedaan yaitu:
- Lebih sering memberikan umpan balik pada google formulir .
- Peneliti memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang tidak memberi respon google formulir.
- Peneliti memberikan reward kepada peserta didik yang memberi respon dan jawaban tercepat dan
2. Pelaksanaan tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan. Tindakan ini dilakukan dalam 1 kali pada pertemuan daring bulan September 2021 akan dilakukan pasca tindakan.
- Pertemuan Siklus II
Pertemuan kedua siklus II dilakukan pada bulan september 2021 dengan materi proses kerja pembuatan produk barang dan jasa. Pelaksanaan tindakan kedua ini pada siklus II dijabarkan sebagai berikut :
- Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan menyapa melalui daring
- Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi yang dipelajari hari ini. Selanjutnya peneliti meberikan kuis melalui
google formulir yang sudah ada umpan balik berupa skor, dan jika skor masih minimum peserta didik wajib mengulang sampai skor memenuhikriteria.
.
3. Pengamatan Tindakan Siklus II dan Tes Hasil Belajar
Pengamatan pada siklus II dilakukan untuk mengetahui aktivitas peserta didik. Tes hasil belajar siklus II dilakukan utnuk mengukur kemampuan penggunaan alat ukur kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing.
- a) Hasil Tes Belajar
Tes hasil belajar atau tes pasca tindakan dilakukan. Tes hasil belajar dilakukan dengan tes tertulis yang terdiri dari 10 jawaban pilihan ganda, tes pasca tindakan ini membahas tentang proses kerja pembuatan produk. Skor tes hasil belajar dapat dilihat pada tebel 5 dibawah ini:
Tabel 5. Data hasil Tes Pasca tindakan II
No |
Subjek |
Skor Tes |
KK M |
Kriteria |
1 |
AR |
78 |
65 |
cukup |
2 |
RNS |
82 |
65 |
Baik |
3 |
AH |
80 |
65 |
baik |
Tabel 5 menunjukkan skor kemampuan pproses kerja pembuatan produk kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing. Setelah dilakukan tindakan siklus II hasil yang didapatkan peserta didik meningkat
4. Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus II, meliputi data observasi aktivitas peserta didik dan tes
hasil belajar setelah tindakan siklus II.Data yang diperoleh dari observasi dan tes hasil belajar pada pelaksanaan siklus II dikaitkan dengan data hasil belajar dan observasi pada siklus
- perbandingan perolehan data tersebut dapat digunakan sebagai data peningkatan yang telah dicapai pada siklus I dan Siklus II. Selain sebagai pembanding data tersebut digunakan untuk mengkaji media gogle form peserta didik kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing. Peningkatan kreativitas pada subjek setelah dilaksanakan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Data hasil peningkatan tes Pasca Tindakan I dan Tes Pasca Tindakan II
No |
Subjek |
Skor Tes Pasca Tindakan I |
Skor Tes Pasca Tindakan II |
KKM |
1 |
AR |
70 |
78 |
75 |
2 |
RNS |
80 |
82 |
75 |
3 |
AH |
75 |
80 |
75 |
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh subjek penelitian mengalami peningkatan kemapuan pemodelan dan pembuatan prototype produk barang dan jasa.
Cara belajar peserta didik lebih baik, kemampuan belajar serta konsentrasi peserta didik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik
- Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar lebih meningkat, antusias terhadap pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih menarik.
- Suasana pembelajaran lebih menarik, berjalan lebih menyenangkan dan nyaman.
Berdasarkan hasil pencapaian subjek setelah
pelaksanaan tindakan hasil siklus II yang telah digambarkan diatas, peneliti menganggap bahwa hasil yang tercapai dalam pelaksanaan tes hasil belajar atau evaluasi dan observasi pada siklus II telah berhasil secara optimal. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus II dan tindakan tidak lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya.
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode pembelajaran berbantukan google form dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing yang mengalami kesulitan dalam penggunaan alat ukur.
Menurut Sudjana (2002 : 2) dalam Wahab (2001 : 5) bahwa manfaat penggunaan media pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Melalui pembelajaran dengan menggunakan praktik pembuatan produk, peserta didik mulai tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti karena peserta didik dapat ikut berperan aktif dan tidak selalu duduk selama pembelajaran berlangsung. Kemampuan dan kemauan subjek dalam mengikuti proses pembelajaran sangat baik. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian dan pengamaan pada siklus I menunjukkan bahwa perlu dilakukan siklus lanjutan guna mengoptimalkan hasil atau pencapaian pada siklus sebelumnya. Tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan perencanaan yang disesuaikan dengan refleksi siklus I. Berdasarkan hasil pencapaian seluruh subjek setelah diberikan tindakan sebanyak dua kali siklus, peneliti mampu membuktikan bahwa kemampuan penggunaan alat ukur dapat ditingkatkan dengan menggunakan media google form bagi peserta didik kelas XI. Hal tersebut karena seluruh subjek mampu ikut berperan aktif dalam pembelajaran daring, semakin konsentrasi, mampu
menanggapi tanya jawab yang diberikan oleh peneliti, mencapai dan atau melampaui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran proses kerja pembuatan produk barang dan jasa dengan google form dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI TKR 2 SMK PUI Cikijing. Hal ini dibuktikan dari hasil tes pra tindakan yang dimana pada siklus I mengalami peningkatan. Dengan demikian seluruh peserta didik mampu memenuhi atau melampaui KKM yang ditentukan yaitu
- Secara keseluruhan peningkatan subjek dalam penjumlahan dari tes pra tindakan, tes pasca tindakan I dan tes pasca tindakan II meningkat secara signifikan.
- Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
- Bagi Guru
- Guru lebih baik menjadikan pembelajaran menggunakan media google formulir untuk mapel yang lain.
- Guru hendaknya memberikan bimbingan yang intensif kepada semua peserta didik dalam pembuatan produk.
- Bagi Peserta Didik
Sebaiknya peserta didik aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran daring selama covid 19, dan selalu on camera.
Daftar Pustaka
Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta. PT. Rineka Cipta
Firmansyah Iman, dkk, (2021). Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bandung. PT Humaniora Utama Press.
Arief S. Sadiman, (2006). Media pendidikan: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumiaksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Batubara, H. H.. (2016). Penggunaan Google Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen di Prodi PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari. Al- Bidayah: Jurnal Pendidikan Islam vol 8, nomor 1, Juni 2016; ISSN: 2085-0034.https://jurnal.albidayah.id/index.php/home/article/view/91 https://auto2000.co.id/
Jalinus, N., & Ambiyar. (2016). Media dan Sumber Belajar. Jakarta : Kencana,
12– 14.
Rahardja, U, dkk. (2018). Pemanfaatan Google Formulir sebagai Sistem Pendaftaran Anggota pada Website Asosiasi. Media Informatika Budidarma, Vol 2, no. 4, Oktober 2018. https://ejurnal.stmikbudidarma.ac.id/index.php/mib/article/view/789/765
Satrianawati. 2018. Media Dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sudjana, N. (2004). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung:PT RemajaRosdakarya
Sugihartono, dkk, 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.