Pengumuman

  • Informasi Pendaftaran PPDB Gelombang 3

    July 10,2023 |  Admin PPDB 2023  |  Pengumuman
  • Pendaftaran PPDB Gelombang 3

    June 17,2023 |  Admin PPDB 2023  |  Pengumuman
  • INFORMASI TES MINAT BAKAT GELOMBANG 2

    May 31,2023 |  Admin PPDB 2023  |  Pengumuman
  • Pendaftaran PPDB Gelombang 2

    May 12,2023 |  Admin PPDB 2023  |  Pengumuman
  • KEGIATAN ANBK SMK PUI CIKIJING 2022

    September 01,2022 |  Admin PUI  |  Pengumuman
  • Agenda Kegiatan

  • KIAT SUKSES PRA KERJA & MATERI PSIKOTES

    March 28,2024 |  Admin PUI  |  Agenda Kegiatan
  • PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    December 04,2023 |  Admin PUI  |  Agenda Kegiatan
  • Best Practice

    December 04,2023 |  Admin PUI  |  Agenda Kegiatan
  • BEST PRACTICES

    January 25,2023 |  Admin PUI  |  Agenda Kegiatan
  • KEGIATAN ANBK SMK PUI CIKIJING

    September 01,2022 |  Admin PUI  |  Agenda Kegiatan
  • Statistik Pengunjung

      Online:2
      Hari Ini:39
      Kemarin:185
      Bulan Ini:2371
      Tahun Ini:13366
      Total:21020

      IHT KURIKULUM MERDEKA

          Dibaca 651 kali

      IHT KURIKULUM MERDEKA

      20 s.d. 30 November 2023

      Drs. H. Aan Hartawan, M.H.

      KCD Wilayah IX

       

      In House Training (IHT) merupakan agenda rutin setiap memulai tahun ajaran baru. Pada kesempatan ini IHT dilaksanakan untuk menunjang program SMK PK, pelatihan internal yang dilaksanakan di SMK PUI Cikijing yaitu untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik. Materi IHT kali ini adalah Implementasi Kurikulum Merdeka dalam membentuk profil pelajar Pancasila "Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar".

      Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta  untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki  dengan yang mereka hadapi dalam bekerja.

      Kegiatan IHT ini dilaksanakan dari tanggal 20 s.d. 30 November 2023 dan bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2024/2025.

      Kurikulum Merdeka

      Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

      Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

      Karakteristik Kurikulum Merdeka

      1. Pengembangan Soft Skills dan Karakter
      2. Fokus pada Materi Esensial
      3. Pembelajaran yang fleksibel

      Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

       

      3 Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri

      1. Mandiri Belajar
      2. Mandiri Berubah
      3. Mandiri Berbagi

      TENTANG KURIKULUM MERDEKA

      Apa itu Kurikulum Merdeka?

      Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

      • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangansoft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
      • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
      • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal

      Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

      Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

      1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
      2. Pembelajaran kokurikulerberupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila,  berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
      3. Pembelajaran ekstrakurikulerdilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

      Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.

      Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merupakan siklus yang melalui tiga tahapan berikut:

      1. Asesmen diagnostik

      Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.

      1. Perencanaan

      Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

      1. Pembelajaran

      Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa melakukan asesmen sumatif sebagai ​​proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

       

      KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT KURIKULUM MERDEKA

      Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini: 

      1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:

      Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.

      1. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:

      Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.

      1. Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022: 

      Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru. 

      1. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022: 

      Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. 

      1. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022: 

      Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila.

      Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing. 

      • Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X. 
      • Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK-B kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. 
      • Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
        1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
        2. Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
        3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar

      PROFIL PELAJAR PANCASILA

      Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Secara lebih mendetail, karakter Pelajar Pancasila dijabarkan dalam Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 dimensi berikut:

       

       

      1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia

      Elemen: akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, akhlak bernegara.

      1. Berkebinekaan global

      Elemen: mengenal dan menghargai budaya, komunikasi dan interaksi antarbudaya, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, berkeadilan sosial.

      1. Bergotong royong

      Elemen: kolaborasi, kepedulian, berbagi.

      1. Mandiri

      Elemen: pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, regulasi diri.

      1. Bernalar kritis

      Elemen: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.

      1. Kreatif

      Elemen: menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

      Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. Profil Pelajar Pancasila dibentuk sebagai usaha pengembangan SDM unggul yang bersifat holistik, dan tidak berfokus pada kemampuan kognitif saja. Karena itu, Profil Pelajar Pancasila juga merupakan suatu capaian dari proses pembelajaran lintas disiplin.

       

      MITRA

      whatsapp